Rabu, 29 Juli 2015

FanFic SasuSaku ~ ILUSI CINTA

Hai hai minna-san, khususnya buat SasuSaku Lovers. Kali ini saya mau ngeshare fic buatanku yang gaje ini.. Tapi semoga minna suka ya... Okelah ini dia fanficnya...

HAPPY READING

•ILUSI CINTA•

Author: Nikmah St
Pairing: Sakura H. x Sasuke U.
Genre: Romance, Fantasy, Drama
Rated: T
Lenght: Oneshoot
Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto
Warning: Gaje, typo(s), ooc, tidak sesuai eyd, alur berantakan, dll


Setelah sekian lama berpetualang di dunia luar, akhirnya Sakura kembali ke Konoha. Dia melangkahkan kakinya menuju gerbang desa sambil membawa koper dan tasnya. Dia melihat kondisi desa yang sepertinya banyak yang berubah.

"Desa ini sangat berbeda dengan dulu." Gumam Sakura sambil mengedarkan pandangannya untuk mencari taksi.

"Kenapa tidak ada taksi yang lewat?" Ujar Sakura

"Kau menunggu siapa?" Tanya Shikamaru tersenyum. Dia turun dari motornya dan berdiri di depan Sakura.

Sakura melihat perubahan sikap Shikamaru yang tadinya super cuek menjadi lebih care, lembut dan dia tersenyum manis. Astaga, apa maksud dari semua ini? Sejak kapan Shikamaru bisa tersenyum manis?

'Ada apa dengannya?' Tanya Sakura dalam hati sambil mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau?" Tanya Shikamaru

"Aku hanya menunggu taksi lewat." Jawab Sakura

"Taksi tidak lewat sini. Kau bisa naik kereta bawah tanah." Ucap Shikamaru.

"Kenapa?" Tanya Sakura dan Shikamaru mengedikkan bahunya.

"Aku bisa mengantarmu pulang." Ujar Shikamaru

"Baiklah." Balas Sakura

Shikamaru mengantar Sakura pulang. Ada yang berbeda darinya begitu juga dengan desa, suasananya tidak seperti biasa. Saat Sakura melihat sekeliling desa, dia melihat orang-orang tersenyum bahagia seperti tidak ada masalah. Mereka saling mengasihi, penuh kepedulian dan hal-hal positif yang lain. Memang semua itu baik, tapi entah kenapa rasanya ada suatu kejanggalan disana.

Sakura sudah berada di depan rumahnya, dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dia melihat kondisi rumahnya yang berbeda 180 derajat, yang awalnya sangat luas seperti istana kepresidenan kini sedikit mengecil. Dia membuka pintu rumahnya yang terlihat sepi.

"Dimana ayah dan ibu? Dan dimana juga para pelayan?" Gumam Sakura

Dia naik ke lantai atas, tepatnya menuju ke kamar. Tubuhnya sangat letih, dia merebahkan tubuhnya di ranjang. Setelah itu dia langsung mandi dan turun ke bawah. Apa dia berada di dunia mimpi? Atau dunia ilusi? Kehidupannya benar-benar berubah.

Sakura membuka kulkas untuk mengambil minuman. Dia berjalan ke pintu depan karena sepertinya ada tamu. Dia membuka pintunya dan di lihatnya sesosok makhluk tuhan yang begitu tampan. Sasuke, itu dia. Cinta pertamanya, tapi sayang itu hanyalah sebuah khayalan. Sebab Sasuke tidak pernah membalas cintanya. Yang dia tahu Sasuke begitu membencinya, karena Sasuke bilang dia itu gadis sombong, cerewet, menyebalkan, boros dan masih banyak yang lain.

"Bagaimana kabarmu sayang?" Tanya Sasuke

'Sayang?' Batin Sakura

"Kau baik-baik saja kan?" Lanjut Sasuke. Sakura mengangguk.

"Aku tahu hari ini kau pulang, sebenarnya aku ingin menjemputmu, tapi kau sudah berada di rumah sekarang." Ujar Sasuke

"Iya, tadi aku di antar Shikamaru." Balas Sakura

"Baguslah kalau begitu." Ucap Sasuke

Sakura mengajak Sasuke ke ruang tamu untuk mengobrol lebih banyak. Dia belum paham tentang semua ini. Bagaimana bisa Sasuke memanggilnya sayang? Dan tadi Sasuke memakai mobil mewah. Pasalnya Sasuke bukan dari keluarga kaya, orang tuanya hanya seorang petani. Bagaimana bisa ini terjadi?

"Kau mau minum apa?" Tanya Sakura

"Seperti biasa, jus tomat." Jawab Sasuke

"Baik, akan segera ku siapkan." Ucap Sakura yang segera berjalan ke dapur. Setelah itu, dia membawakan jus tomat untuk Sasuke.

"Ini." Ucap Sakura sambil menaruh jus itu di meja.

"Terima kasih sayang." Balas Sasuke

"Kenapa kau memanggilku sayang?" Tanya Sakura

"Memang salah jika aku memanggil tunanganku sendiri dengan sebutan sayang?"

"Tunangan?"

"Iya, kau lupa ya, kita sudah bertunangan. Lihat cincin yang melingkar di jari manismu itu."

Sakura langsung memastikan semua ucapan Sasuke. Dia terkejut saat melihat sebuah cincin melingkar indah di jari manisnya. Sejak kapan itu ada? Semua semakin membingungkan.

"Kapan kita bertunangan?" Tanya Sakura

"Sepertinya dunia luar sudah menghilangkan sedikit memorimu. Kita bertunangan setahun yang lalu." Jawab Sasuke

"Apa kau tahu dimana orang tuaku?" Tanya Sakura

"Ayahmu bekerja di perusahaan orang tuaku. Sedangkan ibumu sedang mengurus usaha butik bersama ibuku." Jawab Sasuke

'Sejak kapan ayahnya punya perusahaan? Apa dunia kami terbalik? Tapi hidupku saat ini jauh lebih baik darinya waktu itu? Sepertinya benar jika aku berada di dunia mimpi.' Batin Sakura

"Kau mau jalan-jalan denganku?" Tanya Sasuke

"Aku mau." Jawab Sakura

Mereka berdua keluar dari rumah. Sasuke membukakan pintu untuknya. Setelah itu Sasuke juga masuk ke mobil.

"Aku punya hadiah untukmu." Ucap Sasuke

"Apa?" Tanya Sakura

Sebuah boneka kecil berwarna merah muda berada di depan mata Sakura.

"Ini untukku?" Tanya Sakura

"Tentu saja itu untuk gadisku yang paling cantik." Jawab Sasuke

"Arigatou gozaimasu." Ucap Sakura

"Dou itashimashite." Balas Sasuke, kemudian melajukan mobilnya.

Mereka berada di sebuah rumah kaca yang berada tidak jauh dari rumah Sasuke.

"Ini tempat apa?" Tanya Sakura

"Berapa banyak yang kau lupa? Ini rumah kaca tempat favorit kita. Dan di sekeliling ini adalah taman bunga milik keluargaku." Jawab Sasuke

"Maaf aku tidak ingat." Ucap Sakura

Mereka duduk di bangku yang berada di dalam rumah kaca.

'Bukannya aku tidak ingat, tapi aku tidak tahu. Kenapa dunia mimpi ini berbeda dengan kehidupanku di dunia nyata.' Batin Sakura

"Kau tidak ingat, jika kita sering berkebun di hari minggu?" Tanya Sasuke. Sakura menggeleng.

"Tidak apa-apa, aku akan membantumu mengingat." Ucap Sasuke

Suasana damai di SMA Konoha begitu terasa, Sakura yang berjalan di samping Sasuke masih belum terbiasa dengan dunianya saat ini. Entah kenapa murid-murid terlihat lebih rajin, disiplin, tak ada kebisingan. Mereka lebih asyik berkutat dengan buku dari pada mengobrol dengan orang lain.

"Aku merindukanmu, Sakura-chan." Ucap Ino yang tiba-tiba datang dan langsung memeluk Sakura.

"Aku juga, Ino-chan." Balas Sakura

'Biasanya Ino sangat cerewet.' Pikir Sakura

"Ayo ke kelas!" Ajak Ino, lalu menggandeng tangan Sakura.

Suasana ruang kelas begitu sunyi, semua murid duduk tenang di bangku masing-masing. Tidak ada suara yang terdengar.

"Hai semua!" Sapa Sakura memecahkan keheningan yang ada.

"Hai Saku-Chan, kau sudah kembali ya?" Tanya Naruto

"Hm. Bagaimana kabarmu?"

"Baik. Kau?"

"Aku juga baik."

"Tolong ya, kalau bicara pelan-pelan saja." Ucap Tenten lembut.

"Iya." Balas Sakura

Semua orang berubah, Naruto tidak cerewet, begitu juga dengan yang lainnya. Sakura duduk di sebelah Sasuke.

Hari demi hari berlalu, walau ini sangat aneh, tapi Sakura bisa menjalaninya tanpa masalah. Dia bisa bercengkrama dengan baik, bahkan semua orang menyukainya, tidak seperti dunia nyata. Dia menyukai dunianya saat ini karena tidak ada kebencian, keangkuhan, dan semua sifat dan hal-hal negatif lenyap. Disini hanya ada kasih sayang, cinta, persahabatan, dan semua hal yang baik. Berbeda dengan dunia nyata, dimana orang-orang tidak menyukainya, dia tidak punya banyak teman karena orang tuanya hanya mengizinkannya berteman dengan orang sepadan dengan mereka.

Sakura tidur di rumah kaca, kepalanya berada di pangkuan Sasuke. Rasanya nyaman sekali. Pria jutek yang dia kenal, sekarang justru seperti pangeran berkuda putih yang di idam-idamkannya.

"Aku menyukaimu." Gumam Sakura saat matanya terbuka menatap wajah Sasuke.

"Kau sudah bangun ya?" Tanya Sasuke

"Hm."

Sasuke membelai lembut rambut Sakura. Keadaan seperti inilah yang di harapkan oleh Sakura, sebuah perhatian dan kasih sayang dari Sasuke. Tidak apa-apa, jika dia tidak menjadi anak konglomerat, asal ada Sasuke di dekatnya.

'Aku suka dunia ini, aku tidak ingin kembali.' Batin Sakura

"Kau mau memetik bunga bersamaku?" Tanya Sasuke

"Mau." Jawab Sakura

"Ayo!" Sasuke menggenggam tangan Sakura, dia mengaitkan jari jemarinya di sela-sela jari jemari Sakura.

Mereka memetik bunga di sekeliling rumah kaca. Indah, begitu banyak jenis bunga. Sasuke memetik sebuah bunga dan menyelipkannya ke telinga Sakura.

"Apa ini?" Tanya Sakura sambil memegang sesuatu yang berada di telinganya.

"Bunga yang cantik untuk gadis yang cantik pula." Ucap Sasuke

Saat Sakura memetik mawar, tiba-tiba dia terkena durinya.

"Aww." Ucap Sakura

"Kau terkena duri? Kau harus lebih hati-hati. Sini aku obati!" Balas Sasuke, kemudian dia menghisap darah di jari Sakura dan melepehnya. Setelah itu dia membalut luka itu dengan sapu tangan miliknya.

"Terima kasih." Ucap Sakura

"Tidak perlu berterima kasih, ini memang tugasku." Balas Sasuke

"Mawar memang bunga yang cantik tapi sayang berduri." Ucap Sasuke

"Iya." Balas Sakura

"Tapi ku harap cintamu tidak seperti mawar, meskipun itu cantik dan harum, tapi duri tajamnya bisa menyakiti orang." Ujar Sasuke

'Tidak akan, aku tidak akan menyakitimu.' Batin Sakura

Sebentar lagi ulang tahun Sasuke, Sakura sedang memikirkan kado yang tepat untuk jantung hatinya itu.

"Kira-kira apa ya yang cocok untuknya?" Gumam Sakura

"Nona mencari apa?" Tanya pelayan toko

"Aku mencari barang sebagai hadiah ulang tahun kekasihku, tepatnya tunanganku." Jawab Sakura

"Dia paling suka dengan apa?" Tanya pelayan toko

"Banyak." Jawab Sakura

"Kau bisa memberinya parfum." Ucap Pelayan toko

"Parfum seperti apa?" Tanya Sakura

"Sebentar!" Ucap pelayan toko yang kemudian mengambil beberapa botol parfum.

Sakura menghirup satu-persatu wangi parfum itu dan sudah menemukan yang cocok dengan Sasuke.

"Yang ini saja, tolong bungkuskan ya!" Ucap Sakura

"Baik."

Setelah menemukan parfum, Sakura kembali ke rumah.

Hari yang di tunggu-tunggu sudah tiba, yaitu hari ulang tahun Sasuke. Semua sibuk mempersiapkan pesta mewah yang akan di adakan malam ini. Begitu juga dengan Sakura yang sibuk melakukan perawatan di salon bersama ibunya. Dia harus terlihat cantik dan menjadi gadis yang paling cantik di pesta itu, the one and only.

"Kau pakai gaun ini ya!" Ucap Mebuki

"Aku kurang suka dengan yang ini." Balas Sakura

"Bagaimana dengan yang ini?" Tanya Mebuki

"Itu tidak bagus." Jawab Sakura

"Kalau yang ini?" Tanya Mebuki

"Perfect! Aku suka gaun ini." Ucap Sakura

Pilihan Sakura jatuh pada dress panjang warna merah muda. Dia langsung mengenakannya, kemudian dia berdiri di depan cermin.

"Ibu, ini cocok untukku tidak?" Tanya Sakura.

"Kau cantik sayang!" Puji Mebuki

Setelah itu dia berdandan dan menata gaya rambutnya.

Malam tiba, Sakura sudah berada di rumah Sasuke. Dia berjalan menaiki tangga menuju kamar Sasuke.

'Tok tok tok'

Dia mengetuk pintu kamar Sasuke.

"Silahkan masuk!" Teriak Sasuke dari dalam.

'Tok tok tok'

Dia mengetuk pintu itu kembali, berniat untuk sedikit menjahili Sasuke.

"Silahkan masuk!" Teriak Sasuke

'Tok tok tok'

Apa maunya gadis itu? Dia terus menerus mengetuk pintu kamar Sasuke. Anehnya Sasuke tidak marah sama sekali. Sasuke berjalan ke pintu, lalu membukanya. Gadis musim semi sudah berdiri di depannya dengan senyuman yang mempesona.

"Rupanya kau yang mengetuk pintu berulang kali?" Ucap Sasuke

"Hm. Aku juga akan mengetuk pintu hatimu." Balas Sakura

"Tidak perlu kau ketuk, karena pintu hatiku akan selalu terbuka untukmu." Ucap Sasuke yang membuat Sakura jadi Sweatdrop.

Sakura memberikan kado untuk Sasuke yang di sembunyikannya di balik badannya.

"Ini untukmu." Ujar Sakura

"Apa?"

"Kado ulang tahunmu."

"Tidak perlu repot-repot." Ucap Sasuke

"Tidak kok, itu hanya hadiah kecil." Balas Sakura

"Terima kasih." Ucap Sasuke menerima kado dari Sakura.

"Tanjoubi omedetou Sasuke-kun sayang." Ucap Sakura lalu memeluk Sasuke penuh cinta.

Sasuke membalas pelukan Sakura lebih erat. Dia menghirup aroma cherry blossom dari tubuh Sakura. Aroma khas dari gadis itu yang paling di sukai oleh Sasuke. Kemudian Sasuke meletakkan kadonya di kamar. Dan kemudian dia menggandeng Sakura ke bawah menikmati pesta. Semua tamu undangan sudah datang. Mereka mengobrol dengan teman-teman yang ikut terbawa suasana pesta.

Sakura menengok kesana kemari, sepertinya ada seseorang yang memanggilnya. Dia mencari sumber suara itu, dia keluar dari pesta itu tanpa sepengetahuan Sasuke. Dia ingin tahu siapa yang memanggil namanya. Seorang pria dengan jubah hitam tanpa di ketahui identitasnya, berdiri di depannya.

'Apa dia malaikat maut?' Pikir Sakura

"Siapa kau?" Tanya Sakura

"Kau tidak perlu tahu siapa aku, yang penting kau harus segera pulang ke duniamu." Jawab pria misterius itu.

"Apa maksudmu?" Tanya Sakura

"Seharusnya kau sadar, jika dunia ini berbeda dengan duniamu yang sesungguhnya. Sekarang kau berada di dunia ilusi, aku sarankan kau segera pulang." Jawab pria itu.

"Tidak mau, aku lebih suka disini. Disini aku bisa menemukan kebahagian, cinta, dan kasih sayang." Ucap Sakura

"Semua yang kau rasakan hanya sebuah ilusi, tipuan belaka. Lebih baik kau hidup di dunia nyata, meski banyak hal yang menyakitkan, yang penting asli, real. Untuk apa kau hidup dalam kebahagian yang hanya sebuah ilusi?"

"T-tapi."

"Tidak ada tapi-tapian, kau harus kembali!" Ucap pria itu

"Bagaimana caranya?" Tanya Sakura

"Pejamkan matamu." Ucap pria itu

"Baik." Sakura segera memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, Sakura langsung membuka matanya. Kini dia berada di depan gerbang Konohagakure sambil membawa koper dan tas.

"Apa aku sudah kembali?" Gumam Sakura

Untuk memastikannya, dia langsung melangkahkan kakinya cepat masuk ke desa.

"Benar, aku sudah kembali." Ujar Sakura

"Jangan melamun!" Ucap Sasuke dan mengagetkan Sakura.

'Dia asli?' Batin Sakura

"Nona sombong! Kau kembali dari petualanganmu itu! Padahal ku harap kau tidak akan pernah muncul di hadapanku lagi." Ujar Sasuke ketus.

'Ini asli.' Batin Sakura

"Kenapa kau jahat sekali?"

"Itu terserah aku. Lagi pula kenapa putri keluarga terhomat sepertimu jalan kaki?" Tanya Sasuke

"Itu terserah aku. Dan kau kenapa menyapaku segala?"

"Memang anak petani sepertiku tidak boleh menyapa tuan putri?" Tanya Sasuke

"Semua orang boleh menyapaku termasuk kau!" Jawab Sakura

"Kau mau ku antar pulang?" Tanya Sasuke

"Naik apa?"

"Itu." Sasuke menunjuk ke arahnya.

"Itu milikmu?"

"Bukan! habis nyuri."

"Apa?"

"Tentu saja itu milikku!"

"Oh.."

"Cepat naik!"

Sasuke mengantarkan Sakura pulang menggunakan motornya. Sakura melingkarkan tangannya ke pinggang Sasuke.

"Jangan cari kesempatan!" Ucap Sasuke

"Tidak." Ucap Sakura melepaskan pelukannya.

Sasuke menambah laju motornya, membuat Sakura kaget dan sontak memeluknya erat. Sasuke tersenyum karena itu. Sakura meletakkan kepalanya di punggung Sasuke, merasakan kenyamanan itu. Pelukannya semakin lama semakin erat, dan Sasuke merasakan kehangatan dari pelukan gadis itu. Dia ingin terus seperti itu.

•THE END•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar