Rabu, 29 Juli 2015

THANK YOU CHAPTER 1 (KANATA, SASUKE, SAKURA, & MISHAKI)

Konnichiwa minna-san, Navers dan semuanya..

Siang ini Author juga mau ngepost fanfic buatan Author, di fic ini Author juga menambahkan OC buatan Author. Pokoknya readers jangan bosan-bosan baca fic buatan Author, meski gak bagus sih.. Dan pesan author buat readers, pastikan tinggalkan kritik dan sarannya. Karena Author gak suka sama yang namanya Silent readers..

Satu lagi, jangan berani-berani buat ngecopas fic buatan Author. So, happy reading guys....


<3

THANK YOU

Author: Nikmah St

Pair :
•U. Kanata (OC)
•U. Sasuke
•H. Sakura
•N. Mishaki (OC)
Genre: Drama, Sad, School Life
Rated: T+
Disclaimer:
•Masashi Kishimoto
•Nikmah St
Warning: OOC, gaje, typo(s), tidak sesuai eyd, dll

CHAPTER 1

Tahun pertamaku masuk SMA, kini aku bukan lagi murid SMP. Aku tidak lagi berada di Osaka. Ayah dan Ibu menyuruhku untuk tinggal di Konoha bersama paman dan bibiku. Semua ini terpaksa ku lakukan jika tidak ayah akan memukuli ku. Aku akan sekolah di SMA Konoha.

Aku beruntung karena ada temanku dari Osaka yg sekolah di konoha. Mereka adalah Haruka, Kenka, dan satu lagi Mishaki. Aku dan Mishaki punya hubungan spesial, meski kita tidak berpacaran tapi teman-teman bilang aku dan Mishaki itu TTM alias teman tapi mesra. Dia adalah pria yang baik dan sangat perhatian padaku. Dia yang mengobati luka ku saat terluka. Dia yang mengubah kesedihanku menjadi tawa kegembiraan.

Hari pertama masuk sekolah, aku masih memakai seragam dari SMP ku berasal. Aku berangkat bersama kakak sepupuku Uzumaki Naruto menggunakan motornya.

"Hati-hati ya.." teriak Kushina, ibu Naruto.

Naruto mengendarai motornya menuju sekolah.

Aku dan Naruto sampai sekolah, pasti kegiatan hari ini MOS, hal yang paling ku benci. Menurutku senioritas sudah tidak berlaku, mereka akan mengerjai murid baru dalam acara ini.

Semua murid baru di kumpulkan di halaman sekolah untuk mengikuti upacara pembukaan. Para senior kelas XI dan XII berdiri di depan kami. Mataku tertuju pada pria berambut raven yang pernah ku kenal. Jadi, dia sekolah disini? Apa kota ini kampung halamannya?

Aku tidak ingin memikirkannya. Dia orang yang telah menghancurkan hati dan perasaanku. Kenapa aku bertemu lagi dengannya? Hatiku sudah cukup sakit atas semua perbuatannya. Dia meninggalkanku seenak jidatnya, dia pergi setelah acara kelulusannya waktu di SMP Osaka. Dia hanya bilang ingin kembali ke asalnya, setelah itu pergi begitu saja, tidak ada kabar sedikitpun. Benar-benar kejam! Aku benci padanya! Aku anggap hubungan kami sudah berakhir, meski tidak ada kata putus.

"Pagi semua!" Sapa senior berambut blonde dan bermata Aquamarine.

"Pagi..." serentak semua murid baru.

"Hari ini, hari pertama kalian. Dan acaranya perkenalan dan pembagian kelas. Mengerti?"

"Iya."

"Aku akan memperkenalkan ketua OSIS kita, namanya Uchiha Sasuke. Silahkan!"

"Namaku Uchiha Sasuke, aku menjabat sebagai ketua OSIS. Aku harap aku bisa menjadi panutan yang baik buat kalian." Ucap Sasuke

"Iya..."

'Lagi-lagi ketua OSIS!' Batinku

"Sekarang, aku ingin kalian memperkenalkan diri satu persatu." Ucap Seorang gadis beriris Emerald yang berdiri di sebelah Sasuke.

"Kita yang akan menunjuk kalian." Ucap pria berambut coklat panjang.

"Aku ingin kau yang berambut merah panjang!" Teriak gadis Aquamarine.

Kenapa aku yang pertama kali? Aku maju dan berdiri di depan mereka. Meski aku menatap ke depan, tetapi aku tidak mau menatap Onyx itu.

"Perkenalkan dirimu!" Pinta gadis Emerald.

"Namaku Uzumaki Kanata. Aku dari Osaka." Ucapku

"Sudah?" Tanya gadis emerald.

"Lalu apa lagi?" Tanyaku dingin

"Kau bisa memberikan alamat rumahmu sekarang, atau hal yang kau sukai." Ucap gadis emerald

"Itu tidak penting!" Aku melangkahkan kaki untuk menjauh dari mereka tapi ada yang menahan tanganku.

"Kau harus lebih sopan pada seniormu!" Ucap gadis Aquamarine

"Senior? Aku pikir senioritas sudah tidak berlaku." Balasku ketus

"Kau jangan kurang ajar!" Ucapnya kesal.

"Tidak, apa ada yang salah?"

"Ino, lepaskan tangannya!" Ucap Sasuke

Suara itu, aku tidak ingin mendengarnya lagi.

Ino melepaskan tanganku, dan aku langsung berjalan ke belakang.

"Tunggu dulu!" Suara Ino menghentikan langkahku.

"Dimana jas mu?" Tanya Ino

Jas? Untuk apa dia tanya tentang jas itu? Aku sudah membuang jas itu saat acara kelulusan. Karena jas itu pemberian Sasuke.

"Tidak ada." Jawabku tanpa membalikkan badan.

"Kalau kau tidak memakai lengkap, kau akan kena hukuman." Ujar Ino

Suara langkah kaki mendekat ke arahku. Ternyata dia Mishaki, pria yang sangat berarti bagiku.

"Ini." Mishaki menyerahkan jas itu padaku.

Kenapa bisa jas itu ada padanya? Aku sudah membuangnya waktu itu.

"Siapa kau? Kenapa jasnya ada padamu?" Tanya Ino penasaran.

"Aku mengambilnya saat gadis ini membuang jas ini setelah kelulusan sekolah." Jawab Mishaki

"Kau memungutnya? Apa kau itu kekasihnya?" Tanya Ino

"Bisa dibilang begitu." Jawab Mishaki sambil tersenyum simpul. Tapi setelah itu wajah Sasuke sedikit kesal. Ada apa ini? Itu bukan lagi urusanku.

Mishaki menggandeng tanganku dan kita kembali ke barisan. Aku merasa nyaman bersama pria berambut kuning ini. Dia selalu membawa kehangatan padaku, dulu aku pernah merasakannya dengan pria raven. Tapi itu dulu, semua telah berlalu. Tidak ada yang bisa di harapkan darinya, aku membencinya.

Setelah acara pembukaan, semua murid baru masuk ke kelas masing-masing. Beruntungnya diriku, kali ini aku masih sekelas dengan ketiga sahabatku, kami berada di kelas X-1. Aku duduk di kursi paling depan bersama Haruka. Akan ada senior pembimbing yang datang ke kelas kami.

Suara langkah kaki mendekat dan masuk ke kelasku, ku lihat dia. Aiish, kenapa harus dia? Lagi-lagi selalu dia. Memangnya tidak ada senior lain? Apa semua ini sudah di rencanakan sejak awal? Yupps senior itu adalah Uchiha Sasuke, Mr.Duckbutt. Dia bersama pria berambut coklat panjang. Mereka berdua memperkenalkan diri dan berdiri tepat di hadapanku.

"Pagi semua, aku akan memperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Uchiha Sasuke dan ini Hyuuga Neji." Ucap Sasuke yang disertai anggukan dari Neji.

"Kita akan melakukan sebuah permainan yang menyenangkan. Kalian tidak perlu khawatir, karena kami tidak akan membully kalian." Ucap Neji kemudian mengerlingkan matanya padaku.

Apa-apan itu? Kenapa dia melakukan itu? Ku lirik sedikit wajah Sasuke yang menampakan ekspresi cool. Aku suka ekspresi itu. Issh, tidak boleh, tidak boleh, aku tidak ingin terjebak lagi dalam rayuan setannya. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku, meskipun aku membencinya, tapi aku masih menyimpan perasaan suka padanya.

Permainan berlangsung dengan sangat mengansyikan. Aku dan teman-teman tertawa bahagia, sesekali aku menatap wajah cool itu. Selalu saja gadis-gadis mendekati Sasuke, tapi sayangnya, Sasuke selalu cuek pada mereka. Kenapa aku membicarakannya?

Setelah permainan selesai, saatnya waktu istirahat di mulai. Semua teman-teman ku sudah pergi ke kantin, ketiga sahabatku juga sudah meninggalkanku. Di ruangan hanya tinggal aku dan Sasuke. Aku tidak ingin terjebak dalam suasana seperti ini. Aku melangkahkan kaki entah ke kantin atau ke tempat lain, yang penting tidak bersama Sasuke. Saat aku hampir keluar, Sasuke menahan tanganku dan membuatku harus menatapnya.

Apa yang ingin dia lakukan? Dia menatapku dalam, rasanya aku ingin menangis. Hatiku terasa sakit, aku hanya diam. Keheningan hilang saat sebuah kata-kata keluar dari mulutnya.

"Kenapa kau sekolah disini?" Tanyanya menatapku tajam.

"Memangnya tidak boleh?" Jawabku datar.

"Kau berubah menjadi lebih dingin." Ucap Sasuke

"Aku tidak berubah, aku masih sama seperti yang dulu. Menurutmu aku dingin? Itu semua karenamu." Balasku datar

"Kenapa karenaku?" Tanya Sasuke

"Kau membuatku seperti ini. Apa kau tidak sadar, kau yang telah menghancurkan hatiku. Kau meninggalkanku seenak jidatmu, waktu itu kau bilang akan kembali ke kampung halamanmu tapi kau tidak pernah mengabariku. Kenapa kau lakukan itu padaku?" Jawabku menahan emosi.

"Maafkan aku." Ucapnya lembut.

"Tidak perlu minta maaf, semuanya sudah berakhir." Balasku ketus

"Apa kau masih mencintaiku?" Pertanyaan itu membuatku sakit. Kenapa bisa dia tanyakan tentang itu.

"Kau pikir, setelah semua yang kau lakukan, aku masih bisa mencintaimu? Tidak, aku justru membencimu!" Balasku dengan nada tinggi. Dia memastikan ucapanku, dia pasti kaget, karena aku tidak cegukan. Mungkin menurutnya, aku ini berbohong, tapi untungnya dewi fortuna berpihak kepadaku.

Aku ini memang gadis pengidap syndrom pinnochio, setiap kali berbohong pasti aku akan cegukan. Aku benci itu. Semua orang terdekatku mengetahui hal itu termasuk Sasuke.

"Kau tidak bohong?" Tanya Sasuke.

"Tentu saja tidak." Jawabku datar

"Aku tau aku salah, tapi bisakah kau maafkan aku?"

"Tidak bisa." Ucapku kemudian membelakanginya. Sepertinya air mataku mulai keluar. Aku menyekanya, aku tidak ingin Sasuke tahu kalau aku menangis.

"Ada apa denganmu?" Tanya Sasuke. Aku diam dan memilih pergi menjauh darinya.

Aku menyendiri di taman belakang sekolah, aku ingin teriak sekencang-kencangnya. Tiba-tiba seseorang mendekat ke arahku dan duduk di sebelahku.

"Kenapa menangis?" Tanyanya memerhatikanku. Ternyata dia melihatku menangis.

"Aku tidak menangis." Balasku dan disusul dengan cegukan yang menandakan jika aku ini berbohong.

"Aku melihatmu menangis, jadi tidak perlu kau sembunyikan." Ucapnya lembut.

"Apa kau menangis karena di bully senior?" Tanyanya

"Tidak." Jawabku pelan.

"Oh,, perkenalkan namaku Yahiko, aku kelas XII-3. Siapa namamu?" Tanya Yahiko

"Namaku Kanata, Uzumaki Kanata, aku kelas X-1." Jawabku sambil tersenyum.

"Pasti kau murid yang pintar?" Ujar Yahiko

"Tidak kok Senpai." Balasku

"Tidak perlu panggil Senpai, panggil saja Yahiko." Ucap Yahiko

"Jangan, kau ini kakak kelasku, jadi aku harus memanggilmu Senpai." Balasku

"Aku tidak suka di panggil seperti itu." Ucap Yahiko sambil menggaruk-garuk kepala.

"Kalau begitu, aku akan memanggil kak Yahiko." Balasku

"Baiklah gadis kecil." Ucapnya sambil mengacak pelan rambutku.

Yahiko merupakan pribadi yang menyenangkan, meskipun sedikit konyol. Tapi aku suka lelucon buatannya, dia bisa membuatku tertawa terbahak-bahak. Sikapnya hampir mirip dengan Naruto, tapi Naruto jauh lebih parah darinya.

Mungkin aku harus merubah jalan pikiranku yang menyukai tipe pria yang seperti Sasuke, dingin dan cuek. Padahal sebenarnya pria dingin itu romantis, meski terlihat dingin di depan orang lain, namun saat bersama orang yang di cintainya, dia akan bersikap super penyayang.

Hari pertama sekolah kelar, tidak ada masalah yang rumit. Namanya baru pertama, kalau seterusnya entah apa yang akan terjadi. Aku berjalan bersama Haruka, Kenka, dan Mishaki keluar gerbang.

"Kau mau pulang denganku?" Tanya Mishaki

"Tidak usah, lagi pula arah rumah kita kan berbeda. Aku tidak ingin merepotkanmu." Jawabku

"Ya sudah, aku pulang dulu. Kau harus hati-hati." Ucap Mishaki tersenyum dan kemudian pergi menjauh bersama Kenka dan Haruka.

Kembali ku langkahkan kaki, tapi suara sepeda motor berhenti di sampingku. Dia membuka helmnya, dan tampaklah wajah Yahiko. Dia menawariku pulang bersamanya.

"Mau pulang bersama Nona?" Tanya Yahiko

"Tidak, terima kasih. Aku akan menunggu kakak sepupuku." Aku menolak tawarannya.

"Siapa sepupumu?" Tanya Yahiko

"Uzumaki Naruto." Jawabku

"Si konyol itu, sepertinya dia ada urusan dengan team basketnya. Daripada menunggunya, ayo pulang bersamaku!" Ajaknya sekali lagi.

"Aku bisa naik bus. Kakak pulang saja dulu!" Tolakku dan bergegas meninggalkannya.

Aku melihat Sasuke keluar dari gerbang menaiki motornya. Kemudian aku langsung ke halte bus, aku menunggu cukup lama. Setelah itu, busnya datang, aku berdesakan dengan penumpang lain, terpaksa aku harus berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Tanpa ku sadari, Sasuke juga berada di dalam bus. Mau apa dia? Kemana motornya? Dia menatapku penuh perasaan.

*****

Sudah baca kan readers? Buat Chapter berikutnya akan secepatnya di post. Seperti yang sudah Author beritahu diatas. Jangan lupa kritik dan sarannya setelah membaca, karena itu sangat berharga buat Author untuk mengembangkan karangannya.

Arigatou, selamat istirahat siang.... :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar